laporan pendahuluan apendisitis
Diposting oleh
Wira Nata
Selasa, 29 November 2011 at 09.08
0
komentar
Labels :
wira nata
PENGERTIAN
Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis. Apendiks periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil dengan panjang 2 - 6 inci. Lokasi apendik pada daerah illiaka kanan, di bawah katup iliacecal, tepatnya pada dinding abdomen di bawah titik Mc Burney.
PATOFISIOLOGI
Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari sekum. Peradangan pada apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi dinding mukosa atau obstruksi lumen (biasanya oleh fecolif/faeses yang keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan perlengketan, infeksi dan terhambatnya aliran darah. Dari keadaan hipoksia menyebabkan gangren atau dapat terjadi ruptur dalam waktu 24-36 jam. Bila proses ini berlangsung terus-menerus organ disekitar dinding apendik terjadi perlengketan dan akan menjadi abses (kronik). Apabila proses infeksi sangat cepat (akut) dapat menyebabkan peritonitis. Peritonitis merupakan komplikasi yang sangat serius. Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal ini tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah abdomen.
Lihat tabel dihalaman berikutnya
ETIOLOGI · Ulserasi pada mukosa · Obstruksi pada colon oleh fecalit (faeses yang keras) · Pemberian barium · Berbagai macam penyakit cacing · Tumor · Striktur karena fibrosis pada dinding usus INSIDEN Apendiksitis sering terjadi pada usia tertentu dengan range 20-30 tahun. Pada wanita dan laki-laki insidennya sama kecuali pada usia pubertas dan usia 25 tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 3 : 2 PENCEGAHAN Pencegahan pada apendisitis yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi atau peradangan pada lumen apendik. Pola eliminasi klien harus dikaji, sebab obstruksi oleh fecalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat. Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendiksitis meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis. ASUHAN KEPERAWATANPengkajian Riwayat: Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan kemungkinan apendisitis meliputi : umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan, dan riwayat medik lainnya, pemberian barium baik lewat mulut/rektal, riwayat diit terutama makanan yang berserat. Pengkajian a. Data Subyektif Sebelum operasi · Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut kanan bawah · mual, muntah, kembung · Tidak nafsu makan, demam · Tungkai kanan tidak dapat diluruskan · Diare atau konstipasi Sesudah operasi· Nyeri daerah operasi · Lemas · Haus · Mual, kembung · Pusing b. Data Obyektif Sebelum operasi· Nyeri tekan di titik Mc. Berney · Spasme otot · Takhikardi, takipnea · Pucat, gelisah · Bising usus berkurang atau tidak ada · Demam 38 - 38,5 ° C Sesudah operasi· Terdapat luka operasi di kuadran kanan bawah abdomen · Terpasang infus · Terdapat drain/pipa lambung · Bising usus berkurang · Selaput mukosa mulut kering c. Pemeriksaan Laboratorium · Leukosit : 10.000 - 18.000 / mm3 · Netrofil meningkat 75 % · WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin indikasi terjadinya perforasi (jumlah sel darah merah) d. Data Pemeriksaan Diagnostik · Radiologi : Foto colon yang memungkinkan adanya fecalit pada katup. · Barium enema : apendiks terisi barium hanya sebagian e. Potensial Komplikasi · Perforasi · Peritonitis · Dehidrasi · Sepsis · Elektrolit darah tidak seimbang · Pneumoni Diagnosa Keperawatan
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
Langganan:
Posting Komentar (Atom)